MAKALAH
INOVASI PENDIDIKAN
Disusun
oleh:
Fandy
Achmad (120534431444)
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam perkembangan
pendidikan dibutuhkan beberapa langkah untuk menciptakan pendidikan yang
unggul. Langkah-langkah yang dilakukan merupakan sebuah inovasi untuk
menciptakan suatu sistem pendidikan baru serta meningkatkan efektifitas dalam
pendidikan itu sendiri. Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat
dibicarakan dari masa ke masa. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi dua buah model inovasi yang baru yaitu top-down model dan bottom-up model. Top-down model
yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai
pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi
pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Bottom-up model yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan
dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan
dan mutu pendidikan.
Di samping kedua model
inovasi yang umum tersebut di atas, ada hal lain yang muncul tatkala membahas
inovasi pendidikan yaitu kendala-kendala, faktor-faktor seperti guru, siswa,
kurikulum, fasilitas, dana, dan lingkup sosial masyarakat. Berbicara mengenai
inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery.
Invention adalah penemuan
sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu
(benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat
diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan
(usaha) invention dan discovery.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian inovasi pendidikan?
2.
Bagaimana urgensi dalam inovasi pendidikan?
3.
Bagaimana karakteristik dan ruang lingkup inovasi pendhdikan?
4.
Apa saja langkah-langkah untuk meningkatkan inovasi pendidikan?
5.
Bagaimana inovasi dan pencapaian tujuan pendidikan?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian inovasi pendidikan.
2. Mengetahui
urgensi dalam inovasi pendidikan.
3. Mengetahui
karakteristik dan ruang lingkup inovasi pendidikan.
4. mengetahui
langkah-langkah untuk meningkatkan inovasi pendidikan.
5. mengetahui
inovasi dan pencapaian tujuan pendidikan.
BAB II
INOVASI PENDIDIKAN
A.
Pengertian
dan Urgensi Inovasi Pendidikan
Inovasi
seringkali diartikan pembaharuan, penemuan dan ada yang mengaitkan dengan
modernisasi. Menurut Nicholls (1982: 2) penggunaan kata perubahan dan inovasi
sering tumpang tindih. Pada dasarnya inovasi adalah ide, produk, kejadian atau
metode yang dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau unit adopsi
yang lain. Baik itu hasil invensi maupun hasil discovery. (Ibrahim, 1998: 1 ;
Hanafi, 1986: 26 ; Rogers, 1983: 11).
Nicholls
menekankan perbedaan antara perubahan (change) dan inovasi (innovation)
sebagaimana dikatakannya di atas, bahwa perubahan mengacu kepada kelangsungan
penilaian, penafsiran dan pengharapan kembali dalam perbaikan pelaksanaan
pendidikan yang ada yang dianggap sebagai bagian aktivitas yang biasa.
Sedangkan inovasi menurutnya adalah mengacu kepada ide, obyek atau praktek
sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk
memperbaiki tujuan yang diharapkan.
Adapun
inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan.
Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas
di sistem pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan inovasi kurikulum
merupakan suatu hal yang dapat terjadi dalam ruang lingkup pendidikan itu
sendiri.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang
(masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru
ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah pendidikan nasional.
Inovasi pendidikan ialah suatu perubahan yang baru dan
bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu
dalam pendidikan, (Suryosubroto, 1990: 127). Tujuan utama inovasi pendidikan
adalah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan, yakni kemampuan
dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua
tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang
direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan
hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin bisa diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan.
Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah
pendidikan.
Terdapat beberapa masalah yang menyebabkan pentingnya
melakukan inovasi pendidikan di Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut:
1)
Perkembagan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan kemajuan di bidang teknologi.
Kemudian terpancar ke segala hal yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi,
politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia. Diakui bahwa sistem
pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia selama ini masih belum
mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut, sehingga dunia
pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pdmbangunan yang terampil,
kreatif, dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.
Berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki
dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus.
Oleh karena itu, kecepatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan
cakupannya yang sangat luas serta dibarengi oleh perubahan-perubahan sosial dan
ekonomi, telah mengubah secara mendasar kondisi-kondisi pekerjaan.
2)
Demografi, Sosial, dan Kultural
Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tentunya
menuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana
pendidikan yang memadai.
Jumlah penduduk kita yang semakin bertambah belum
dapat dijamah secara merata oleh kegiatan atau pelayanan pendidikan. Kenyataan
tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak
seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relevansi
pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara out put
lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
3)
Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan
yang Lebih Baik
Dewasa ini masyarakat semakin jeli dan selektif
memilih lembaga pendidikan yang lebih baik, seolah tidak peduli atas harganya
atau biaya yang dikeluarkan untuk itu. Upaya inovasi pendidikan berkaitan erat
dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh dunia
pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek). Kemajuan iptek yang terjadi senantiasa mempengaruhi
aspirasi masyarakat.
Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih
baik, padahal di satu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga
terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan inilah
pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.
4)
Kurang Sesuainya antara Pendidikan
dengan Kebutuhan Dunia Usaha
Tantangan besar bagi organisasi pendidikan adalah
kemampuannya menyediakan kebutuhan tenaga kerja bagi dunia usaha. Pada zaman
sekarang ini, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar
mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali keahlian atau
keterampilan (skill) yang diperlukan dunia usaha.
Pada umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh
karena itu perkembangannya di Indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa
kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah
relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadian melalui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan
masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang
selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.
5)
Kurangnya Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Untuk menjamin terwujudnya kegiatan belajar mengajar
di sekolah diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan
prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang
ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana sebagaimana telah diatur dalam
peraturan pemerintah. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah-sekolah yang
tidak memiliki sarana dan prasarana pendidikan, bahkan tidak sedikit kita
saksikan adanya sekolah yang ambruk dan tidak dapat lagi melangsungkan kegiatan
belajar mengajar.
B.
Karakteristik dan Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
Rogers(1983) mengemukakan lima
karakteristik inovasi:
1) Keunggulan
relative (relative advantage)
Keunggulan
relative adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari
yang ernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti ekonomi,
prestise social, kenyamanan, dan kepuasan.
2) Kompatibilitas
(compatibility)
Kompatibilitas
adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai
yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contog,
jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah.
3) Kerumitan
(complexity)
Kerumitan
adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulituntuk dipahami
dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang degan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah
dipahami oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diterima.
4) Kemampuan
diujicobakan (trialability)
Kemampuan
untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas
tertentu.suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi,
suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulan.
5) Kemampuan
untuk diamati (observability)
Kemampuan
untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang
lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar
kemungkinan orang atau kelompok orang tersebut mengadopsi.
Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
meliputi:
1) Sumber
Terjadinya Inovasi Pendidikan
Mengenai
sumber munculnya Inovasi, termasuk inovasi dalam dunia pendidikan,
sekurang-kurangnya terdapat tiga pandangan, yaitu:
Pertama,
pandangan yang menyatakan bahwa agar pembaharuan ini terlaksana dengan penuh
makna dan tumbuh mengakar di masyarakat luas, sebaiknya ide pembaharuan itu
muncul dari pihak bawah (change from the grass roots) atau dikenal dengan
istilah bottom-up inovation. Pandangan ini diciptakan berdasarkan ide, pikiran,
kreasi dan inisiatif dari pihak-pihak yang terlibat dalam duni pendidikan,
misalnya guru, kepala sekolah dan lain-lain
Kedua,
menyatakan bahwa tanpa adanya persetujuan atau kebijakan dan keputusan dari
pihak atas, maka orang-orang yang ada di tingkat bawah atau daerah akan merasa
ragu-ragu dan merasa terdorong untuk ikut serta menyebarkan pembaharuan. oleh
karena itu, sebaiknya ide-ide pembaharuan itu muncul dari pihak atas atau pusat
sebagai penentu dan pemegang kebijakan.
Ketiga,
menyatakan bahwa yang terpenting gagasan dalam prosesitu berlangsung secara
sedikit demi sedikit, aspek demi aspek, dan perlahan-lahan, tetapi berlangsung
secara teru menerus (kontinus) dari waktu ke waktu.
2) Bidang-Bidang
Inovasi Pendidikan
Berdasarkan
komponen yang ada keseluruhan sistem pendidikan, terdapat banyak hal yang perlu
mendapat perubahan, baik itu peningkatan, penyempurnaan, maupun perbaikan melalui
kegiatan inovasi. Bidang tersebut, antara lain menyangkut peserta didik, tujuan
pendidikan, materi bahan ajar, media pembelajaran, fasilitas pendidikan, metode
pembelajaran, komunikasi di kelas, dan lain-lain.
3) Jenis-Jenis
Inovasi Pendidikan
Jenis
inovasi pendidikan memang tidak terbilang jumlahnya, namun itu semua dapat
dikelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu: objek, derajat, dan sifatnya.
4) Proses
Inovasi Pendidikan
Untuk proses Inovasi Pendidikan akan
dijelaskan pada seb-bab berikutnya.
C.
Langkah-Langkah
Peningkatan Inovasi
Proses inovasi
pendidikan mempunyai empat tahapan, yaitu:
1) Invention
(Penemuan)
Invention
meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu hal yang baru, biasanya merupakan
adaptasi dari yang telah ada.akan tetapi pembaharuan yang terjadi dalam
pendidikan, terkadang menggambarkan suatu hasil yang sangat berbeda dengan yang
terjadi sebelumnya.
2) Development
(Pengembangan)
Dalam
proses pembaharuan biasanya harus mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk
dalam dimensi skala besar. Development sering bergandengan dengan riset,
sehingga prosedur research dan development merupakan sesuatu yang biasanya
digunakan dalam pendidikan.research dan development, meliputi berbagai
aktivitas, antara lain riset dasar seperti: pencarian dan pengujian teori-teori
belajar.
3) Deffusion
(Penyebaran)
Konsep
deffusion seringkali digunakan secara sinonim dengan konsep disemination,
tetapi disini diberikan konotaasi yang berbeda. Definisi defusion menurut Roger
(cecep wijaya 1992:11) adlah suatu persebaran suatu ide baru dari sumber
inventionnya kepada pemakai atau penyerap yang terahir.
4) Adoption
(Penyerapan)
Secara
mendetail menurut katz dan hamilton (Cece Wijaya, 1992:12) definisi proses
pembaharuan dan difusi dalam butir-butir berikut ini:
(a) Penerimaan.
(b) Melebihi
waktu biasanya.
(c) Dari
beberapa item yang spesifik, ide, atau praktek/kebiasaan.
(d) Oleh
individu-individu, grup, atau unit-unit yang dapat mengadopsi lainnya
berkaitan.
(e) Saluran
komunikasi yang spesifik.
(f) Terhadap
struktur sosial.
(g) Terhadap
suatu sistem nilai atau kultur tertentu.
D.
Inovasi
dan Pencapain Tujuan Pendidikan
Tujuan
utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari
sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua
tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah,
2001 : 189).“Tujuan” yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas
tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat
diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi
dilancarkan. Dan tujuan inovasi ialah efisiensi, relevansi dan efektivitas
mengenai sasaran jumlah anak didik Sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan
yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan
pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam
jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990:129).
Kalau dikaji, arah
tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
1) Mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar
dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2) Mengusahakan
terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luas sekolah bagi setiap warga
negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, dan Perguruan
Tinggi.
Disamping
itu akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini.
Dengan sistem penyampaian yang baru diharapkan peserta didik menjadi manusia
yang aktif, kreatif, dan terampil mmecahkan masalah sendiri (Idris, Jamal, 992
: 71).
Tujuan
jangka panjang yang hendak dicapai ialah terwujudnya manusia Indonesia
seutuhnya. Tujuan lain dilakukannya inovasi pendidikan adalah untuk memecahkan
masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang
lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat. Secara lebih rinci tentang
maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan ini, ialah sebagai berikut : (Hasbullah,
2001 : 199, 200, 201)
(a) Pembaharuan
pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Dengan
majunya bidang teknologi dan komunikasi sekarang ini, dapat memberikan pengaruh
positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia pendidikan.Tugas
pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang
dijumpai dalam dunia pendidikan baik dengan cara inovatif. Inovasi atau
pembaharuan pendidikan juga merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah
kependidikan yang nyata-nyata dihadapi. Titik pangkal pembaharuan pendidikan
adalah masalah pendidikan yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan
dengan cara inovatif.Akhir-akhir ini, semua usaha pembaharuan pendidikan
ditujukan untuk kepentingan siswa atau subyek belajar demi perkembangannya,
yang sering disebut “student centered approach”. Pembaharuan pendidikan yang
memusatkan pada masalah pendidikan umumnya dan perkembangan subyek pendidikan
khususnya mengutamakan segi efektifitas dan segi ekonomis dalam proses belajar.
(b) Sebagai
upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia
dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu :
(a) Periode
manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha
penyesuaian secara mencoba-coba.
(b) Periode
manusia telah mampu menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan
manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru terhadap
birokrasi dan spesialisasi.
(c) Periode
manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan
sosial yang didambakan.
Kemampuan manusia tidak
saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya
(autoplastic), namun juga mampu mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya
(alloplastic).
Manusia mampu
menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak dikenal, manusia juga
selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru, yang
sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan
usaha yang tak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu dengan cara baru yang
mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. Pembaharuan
pendidikan dilakukan adalah dalam upaya “problem solving” yang dihadapi dunia,
pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.
Adapun sifat pendekatan
yang dilakukan untuk pemecahan masalah pendidikan yang kompleks dan berkembang
itu harus berorientasi kepada hal-hal yang efektif dan murah, serta peka
terhadap timbulnya masalah-masalah yang baru di dalam pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
Inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode serta usaha yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat),
baik berupa hasil invention (penemuan baru) atau discovery (baru
ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk
memecahkan masalah pendidikan.
Inovasi
pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan,
baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem
pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan inovasi kurikulum merupakan suatu
hal yang dapat terjadi dalam ruang lingkup pendidikan itu sendiri.
Tujuan utama inovasi pendidikan
adalah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan, yakni kemampuan
dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua
tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang
direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan
hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin bisa diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan.
DAFTAR
PUSTAKA
terima kasih ilmunya :)
ReplyDelete