Thursday, December 6, 2012

Makalah Inovasi Pendidikan




MAKALAH
INOVASI PENDIDIKAN





   Disusun oleh:
Fandy Achmad (120534431444)



PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam perkembangan pendidikan dibutuhkan beberapa langkah untuk menciptakan pendidikan yang unggul. Langkah-langkah yang dilakukan merupakan sebuah inovasi untuk menciptakan suatu sistem pendidikan baru serta meningkatkan efektifitas dalam pendidikan itu sendiri. Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua buah model inovasi yang baru yaitu top-down model dan bottom-up model. Top-down model yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Bottom-up model yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Di samping kedua model inovasi yang umum tersebut di atas, ada hal lain yang muncul tatkala membahas inovasi pendidikan yaitu kendala-kendala, faktor-faktor seperti guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dana, dan lingkup sosial masyarakat. Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian inovasi pendidikan?
2.      Bagaimana urgensi dalam inovasi pendidikan?
3.      Bagaimana karakteristik dan ruang lingkup inovasi pendhdikan?
4.      Apa saja langkah-langkah untuk meningkatkan inovasi pendidikan?
5.      Bagaimana inovasi dan pencapaian tujuan pendidikan?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian inovasi pendidikan.
2.      Mengetahui urgensi dalam inovasi pendidikan.
3.      Mengetahui karakteristik dan ruang lingkup inovasi pendidikan.
4.      mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan inovasi pendidikan.
5.      mengetahui inovasi dan pencapaian tujuan pendidikan.

BAB II
INOVASI PENDIDIKAN
A.    Pengertian dan Urgensi Inovasi Pendidikan
Inovasi seringkali diartikan pembaharuan, penemuan dan ada yang mengaitkan dengan modernisasi. Menurut Nicholls (1982: 2) penggunaan kata perubahan dan inovasi sering tumpang tindih. Pada dasarnya inovasi adalah ide, produk, kejadian atau metode yang dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau unit adopsi yang lain. Baik itu hasil invensi maupun hasil discovery. (Ibrahim, 1998: 1 ; Hanafi, 1986: 26 ; Rogers, 1983: 11).
Nicholls menekankan perbedaan antara perubahan (change) dan inovasi (innovation) sebagaimana dikatakannya di atas, bahwa perubahan mengacu kepada kelangsungan penilaian, penafsiran dan pengharapan kembali dalam perbaikan pelaksanaan pendidikan yang ada yang dianggap sebagai bagian aktivitas yang biasa. Sedangkan inovasi menurutnya adalah mengacu kepada ide, obyek atau praktek sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk memperbaiki tujuan yang diharapkan.
Adapun inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan inovasi kurikulum merupakan suatu hal yang dapat terjadi dalam ruang lingkup pendidikan itu sendiri.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional.
Inovasi pendidikan ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan, (Suryosubroto, 1990: 127). Tujuan utama inovasi pendidikan adalah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin bisa diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Terdapat beberapa masalah yang menyebabkan pentingnya melakukan inovasi pendidikan di Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut:
1)      Perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan kemajuan di bidang teknologi. Kemudian terpancar ke segala hal yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia. Diakui bahwa sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pdmbangunan yang terampil, kreatif, dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.
Berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus. Oleh karena itu, kecepatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan cakupannya yang sangat luas serta dibarengi oleh perubahan-perubahan sosial dan ekonomi, telah mengubah secara mendasar kondisi-kondisi pekerjaan.
2)      Demografi, Sosial, dan Kultural
Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
Jumlah penduduk kita yang semakin bertambah belum dapat dijamah secara merata oleh kegiatan atau pelayanan pendidikan. Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara out put lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.


3)      Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan yang Lebih Baik
Dewasa ini masyarakat semakin jeli dan selektif memilih lembaga pendidikan yang lebih baik, seolah tidak peduli atas harganya atau biaya yang dikeluarkan untuk itu. Upaya inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Kemajuan iptek yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat.
Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal di satu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan inilah pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.
4)      Kurang Sesuainya antara Pendidikan dengan Kebutuhan Dunia Usaha
Tantangan besar bagi organisasi pendidikan adalah kemampuannya menyediakan kebutuhan tenaga kerja bagi dunia usaha. Pada zaman sekarang ini, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali keahlian atau keterampilan (skill) yang diperlukan dunia usaha.
Pada umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya di Indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadian melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.
5)      Kurangnya Sarana dan Prasarana Pendidikan
Untuk menjamin terwujudnya kegiatan belajar mengajar di sekolah diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana sebagaimana telah diatur dalam peraturan pemerintah. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana pendidikan, bahkan tidak sedikit kita saksikan adanya sekolah yang ambruk dan tidak dapat lagi melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

B.     Karakteristik dan Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
Rogers(1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
1)      Keunggulan relative (relative advantage)
Keunggulan relative adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang ernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti ekonomi, prestise social, kenyamanan, dan kepuasan.
2)      Kompatibilitas (compatibility)
Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contog, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah.
3)      Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulituntuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang degan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diterima.
4)      Kemampuan diujicobakan (trialability)
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu.suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulan.
5)      Kemampuan untuk diamati (observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau kelompok orang tersebut mengadopsi.

Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan meliputi:
1)      Sumber Terjadinya Inovasi Pendidikan
Mengenai sumber munculnya Inovasi, termasuk inovasi dalam dunia pendidikan, sekurang-kurangnya terdapat tiga pandangan, yaitu:
Pertama, pandangan yang menyatakan bahwa agar pembaharuan ini terlaksana dengan penuh makna dan tumbuh mengakar di masyarakat luas, sebaiknya ide pembaharuan itu muncul dari pihak bawah (change from the grass roots) atau dikenal dengan istilah bottom-up inovation. Pandangan ini diciptakan berdasarkan ide, pikiran, kreasi dan inisiatif dari pihak-pihak yang terlibat dalam duni pendidikan, misalnya guru, kepala sekolah dan lain-lain
Kedua, menyatakan bahwa tanpa adanya persetujuan atau kebijakan dan keputusan dari pihak atas, maka orang-orang yang ada di tingkat bawah atau daerah akan merasa ragu-ragu dan merasa terdorong untuk ikut serta menyebarkan pembaharuan. oleh karena itu, sebaiknya ide-ide pembaharuan itu muncul dari pihak atas atau pusat sebagai penentu dan pemegang kebijakan.
Ketiga, menyatakan bahwa yang terpenting gagasan dalam prosesitu berlangsung secara sedikit demi sedikit, aspek demi aspek, dan perlahan-lahan, tetapi berlangsung secara teru menerus (kontinus) dari waktu ke waktu.
2)      Bidang-Bidang Inovasi Pendidikan
Berdasarkan komponen yang ada keseluruhan sistem pendidikan, terdapat banyak hal yang perlu mendapat perubahan, baik itu peningkatan, penyempurnaan, maupun perbaikan melalui kegiatan inovasi. Bidang tersebut, antara lain menyangkut peserta didik, tujuan pendidikan, materi bahan ajar, media pembelajaran, fasilitas pendidikan, metode pembelajaran, komunikasi di kelas, dan lain-lain.
3)      Jenis-Jenis Inovasi Pendidikan
Jenis inovasi pendidikan memang tidak terbilang jumlahnya, namun itu semua dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu: objek, derajat, dan sifatnya.
4)      Proses Inovasi Pendidikan
Untuk proses Inovasi Pendidikan akan dijelaskan pada seb-bab berikutnya.

C.    Langkah-Langkah Peningkatan Inovasi
Proses inovasi pendidikan mempunyai empat tahapan, yaitu:
1)      Invention (Penemuan)
Invention meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu hal yang baru, biasanya merupakan adaptasi dari yang telah ada.akan tetapi pembaharuan yang terjadi dalam pendidikan, terkadang menggambarkan suatu hasil yang sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.
2)      Development (Pengembangan)
Dalam proses pembaharuan biasanya harus mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk dalam dimensi skala besar. Development sering bergandengan dengan riset, sehingga prosedur research dan development merupakan sesuatu yang biasanya digunakan dalam pendidikan.research dan development, meliputi berbagai aktivitas, antara lain riset dasar seperti: pencarian dan pengujian teori-teori belajar.
3)      Deffusion (Penyebaran)
Konsep deffusion seringkali digunakan secara sinonim dengan konsep disemination, tetapi disini diberikan konotaasi yang berbeda. Definisi defusion menurut Roger (cecep wijaya 1992:11) adlah suatu persebaran suatu ide baru dari sumber inventionnya kepada pemakai atau penyerap yang terahir.
4)      Adoption (Penyerapan)
Secara mendetail menurut katz dan hamilton (Cece Wijaya, 1992:12) definisi proses pembaharuan dan difusi dalam butir-butir berikut ini:
(a)    Penerimaan.
(b)   Melebihi waktu biasanya.
(c)    Dari beberapa item yang spesifik, ide, atau praktek/kebiasaan.
(d)   Oleh individu-individu, grup, atau unit-unit yang dapat mengadopsi lainnya berkaitan.
(e)    Saluran komunikasi yang spesifik.
(f)    Terhadap struktur sosial.
(g)   Terhadap suatu sistem nilai atau kultur tertentu.

D.    Inovasi dan Pencapain Tujuan Pendidikan
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah, 2001 : 189).“Tujuan” yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilancarkan. Dan tujuan inovasi ialah efisiensi, relevansi dan efektivitas mengenai sasaran jumlah anak didik Sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990:129).


Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
1)      Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2)      Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luas sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, dan Perguruan Tinggi.
Disamping itu akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan sistem penyampaian yang baru diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil mmecahkan masalah sendiri (Idris, Jamal, 992 : 71).
Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai ialah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan lain dilakukannya inovasi pendidikan adalah untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat. Secara lebih rinci tentang maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan ini, ialah sebagai berikut : (Hasbullah, 2001 : 199, 200, 201)
(a)    Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Dengan majunya bidang teknologi dan komunikasi sekarang ini, dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia pendidikan.Tugas pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan baik dengan cara inovatif. Inovasi atau pembaharuan pendidikan juga merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan yang nyata-nyata dihadapi. Titik pangkal pembaharuan pendidikan adalah masalah pendidikan yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.Akhir-akhir ini, semua usaha pembaharuan pendidikan ditujukan untuk kepentingan siswa atau subyek belajar demi perkembangannya, yang sering disebut “student centered approach”. Pembaharuan pendidikan yang memusatkan pada masalah pendidikan umumnya dan perkembangan subyek pendidikan khususnya mengutamakan segi efektifitas dan segi ekonomis dalam proses belajar.

(b)   Sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu :
(a)    Periode manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.
(b)   Periode manusia telah mampu menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.
(c)    Periode manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.

Kemampuan manusia tidak saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), namun juga mampu mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic).
Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak dikenal, manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru, yang sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan usaha yang tak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu dengan cara baru yang mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. Pembaharuan pendidikan dilakukan adalah dalam upaya “problem solving” yang dihadapi dunia, pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.
Adapun sifat pendekatan yang dilakukan untuk pemecahan masalah pendidikan yang kompleks dan berkembang itu harus berorientasi kepada hal-hal yang efektif dan murah, serta peka terhadap timbulnya masalah-masalah yang baru di dalam pendidikan.










BAB III
PENUTUP
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode serta usaha yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invention (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan inovasi kurikulum merupakan suatu hal yang dapat terjadi dalam ruang lingkup pendidikan itu sendiri.
Tujuan utama inovasi pendidikan adalah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin bisa diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan.

















DAFTAR PUSTAKA



1 comment: